Para Pejuang Tangguh itu "Ibu"
“Ibu†adalah pahlawan kehidupan. Kalimat ini pantas disematkan pada para ibu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan ibu yang telah melahirkan kita
Bagi keluarga besar Daarul Qur’an, peran ibu dalam mendukung gerakan tahfizhul Qur’an begitu besar. Nihayati (53) misalnya, ia telah mendedikasikan dirinya dalam dakwah Qur’an di Pondok Pesantren An Nawawi di Dusun Sarwodadi Lor, Desa Gadingrejo, Kecamatan Kepil, Wonosobo, Jawa Tengah. Dari tangannya, telah lahir ribuan generasi penghafal Al-Qur’an.
Nihayati adalah salah satu dari ratusan pejuang Qur’an yang ada di pelosok-pelosok desa. Sungguh, ibu memang madrasah pertama bagi anak-anaknya. Nihayati membuktikannya dengan kesabaran dan keteguhan hatinya mengabdi di pesantren. Melalui “Simpatik Guru” Daarul Qur’an berupaya memuliakan perjuangan guru Qur’an lainnya dengan memberikan dukungan dana pendidikan.
“Ibu” adalah pahlawan kehidupan. Kalimat ini pantas disematkan pada para ibu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka yang kepayahan pascagempa melanda beberapa waktu lalu, namun tetap bangkit perlahan setelah kehilangan tempat tinggal. Di Dusun Melempu dan Dasan Lengkong para ibu seketika menjadi wanita-wanita perkasa.
Ketangguhan seorang Ibu menjelma seketika berbaur bersama para bapak membangun rumah Qur’an yang diinisiasi Daarul Qur’an. Memanggul kayu-kayu, mengaduk semen dan mengakut pasir. Satu yang ada di dalam hati dan pikiran para “ibu” di Lombok, anak-anak mereka harus tinggal di rumah yang layak bukan di tenda beralas tanah beratap terpal.
Dan masih banyak lagi perjuangan, pengorbanan para ibu dalam gerbong dakwah Daarul Qur’an yang patut diapresiasi. Baik di rumah-rumah tahfizh, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an bahkan para ibu yang saat ini tengah berjuang untuk menjadikan anak-anaknya penghafal Al-Qur’an yang tersebar di seluruh Indonesia dan berbagai belahan dunia. Pun bagi ibu yang tengah berjuang meraih kemerdekaan di tengah penindasan.
Karenanya dalam kesempatan hari ibu ini, izinkan Daarul Qur’an mengucapkan “Selamat Hari Ibu" serta terima kasih kepada para ibu yang telah terlibat dalam gerakan tahfizhul Qur’an. Ribuan doa juga kami panjatkan untuk para ibu.
PPPA Daarul Qur'an mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan apresiasi dan penghormatan kepada para ibu pejuang Qur’an dengan berbagi kepedulian melalui program "Sedekah di Hari Ibu" agar semangat dan perjuangan mereka tak pernah padam.