Sulaiman: Jangan Tinggalkan Salat

"Dan yang penting kita jangan meninggalkan salat. Walau bagaimana pun salat tetap yang utama,” ujarnya sambil meneteskan air mata.

Sulaiman: Jangan Tinggalkan Salat
NULL

Lelaki itu sudah tak muda lagi. Anak-anaknya sudah berkeluarga semua. Cucunya pun tak sedikit, bahkan banyak yang sudah menginjak usia remaja. Meski sekarang sudah tinggal berdua hanya bersama sang istri, lelaki asli Lampung itu tetap semangat menjalani hari-hari.

Ia adalah Sulaiman (69). Sejak pertama kali hijrah ke Jakarta pada 1994 bersama keluarga, untuk menyambung hidup ia sehari-hari menjadi pekerja bangunan. Hidupnya memang tak mudah. Tapi Sulaiman tak pernah patah semangat. Baginya, hidup dimana saja sama, karena yang penting mau berusaha.

“Hidup dimana-mana sama. Asal kita mau usaha, mudah-mudahan kita ada rejekinya. Kalau dimana-mana enggak mau kerja, kan enggak dapat hasil ya. Sama saja, mau di Lampung atau di Jakarta, kalau kita enggak mau usaha, lalu siapa yang kasih kita?” katanya kepada SedekahOnline.com, Kamis (18/4/2019).

Ia juga sekilas menceritakan suka duka hidupnya. Ia mengaku bahwa dulu sering meminta bantuan kanan-kiri bilamana sedang tak ada pekerjaan. Ia juga bersyukur karena tetangganya percaya dan sering membantunya. Ia pun memberikan kiatnya dalam menjalani hidupnya selama ini. 

“Pokoknya, kalau ada, ya ada. Sementara kalau enggak ada, ya kita cari. Dan yang penting kita jangan meninggalkan salat. Walau bagaimana pun salat tetap yang utama,” ujarnya sambil meneteskan air mata.

Ia melanjutkan sambil terisak, “Kalau sudah cerita begini, kadang-kadang ingat kehidupan yang sudah saya jalani. Tiba-tiba (air mata) keluar sendiri.”

Hingga pada suatu hari ia bertemu dengan Koordinator tim Kampung Bersih (KASIH), Syukur. Kebetulan, Syukur bertetangga dengannya. Syukur menawarinya untuk bergabung dengan tim KASIH. Kakek 18 cucu ini pun menerima ajakan Syukur dan resmi bergabung pada Oktober 2018.

Tim KASIH sendiri merupakan salah satu progam sosial kemasyarakatan PPPA Daarul Qur’an yang fokus terhadap kebersihan lingkungan. Tak hanya kebersihan lingkungan, program KASIH juga bertujuan untuk membentuk masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani.

Menjadi bagian dari tim Kampung Bersih (Kasih) nampaknya menghadirkan kebanggaan tersendiri bagi Sulaiman. Karena selain ia mendedikasikan diri dalam kegiatan sosial kemasyarakatan lembaga pembumi al-Qur’an ini, ia juga mengaku menjadi lebih khusyu dalam beribadah. Bahkan, Sulaiman juga bersemangat ikut menghafal al-Qur’an.

“Selama bergabung di tim KASIH, alhamdulillah saya rasanya agak tenang pikiran. Karena setiap mengawali hari kami punya rutinitas rohani. Kalau pagi-pagi kan disuruh kumpul dulu, salat dhuha dulu, lalu hafalan. Nah hafalan pertama yang saya hafal itu tabarak (QS. al-Mulk). Kalau (murajaah) sendiri saya sudah hafal 20 ayat. Tapi kalau orang banyak bisa sampai selesai,” katanya sambil tersenyum bangga.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada PPPA Daarul Qur’an dan program KASIH yang sudah merekrutnya menjadi bagian dari tim. 

“Mudah-mudahan tim KASIH lancar terus. Saya enggak mau ingkar sama tim KASIH, saya akan ikuti terus. Untuk PPPA DAQU, mudah-mudahan kita lancar, selamat semuanya dalam usaha, pekerjaannya, dan hasilnya,” ujarnya.[mnx]