From Bemo to Pajero
"Setiap satu suap makanan yang masuk ke mulutku, harus menjadi energi penggerak untuk mendapatkan sepuluh suap buat orang lain."Â Masya Allah,
"Setiap satu suap makanan yang masuk ke mulutku, harus menjadi energi penggerak untuk mendapatkan sepuluh suap buat orang lain." Masya Allah, rupanya inilah azzam yang telah mengantarkan Andrian menjadi milyarder dermawan. (Buku Donat Kehidupan 1).
Andrian merasa bahwa zakat dan sedekahnya yang ditunaikan tidak hanya 2,5% tapi sekitar 20% sungguh luar biasa memberikan quantum rizki.
Ia merasakan bahwa rizki Allah selalu dihadirkan, bukan dicari, tetapi benar-benar Allah hadirkan rizki untuknya. Proyek-proyek yang entah dari mana datangnya beliau selalu mendapatkan peluang. Bahkan beliau sendiri bingung begitu kebanjiran proyek-proyek yang mungkin tidak pernah terbayang untuk beliau bisa dapatkan, ternyata Allah hadirkan.
Dulu pada saat miskin, ke Jakarta kehilangan segala barang bawaan termasuk ijazah. Ia bekerja sebagai sopir. Karena melamar kerja sebagai sopir tidak harus menggunakan ijazah, kenangnya. Beliau sopir namun amanah beliau tunaikan sebaik-baiknya, bukan berarti meggunakan kendaraan majikan semaunya.
Di Jakarta masih selain menggunakan busway sebagai kendaraan yang mengantarnya jika ingin bepergian, beliau juga sering memanfaatkan bemo yg masih juga mangkal dibeberapa sudut Jakarta.
Suatu ketika Andrian mempunya dream, insya Allah saya akan naik mobil itu, ditunjuklah sebuah mobil bagus milik orang lain, padahal saat itu Andrian masih menjadi sopir, dan mengontrak sebuah rumah sangat sederhana bersama istri dan anaknya. Rumah itu berukuran 3x3, dan biaya kontraknya 500 ribu.
Beliau syukuri setiap rizki yang diperoleh dengan berzakat dan bersedekah, jika penghasilan sebagai sopir sebesar 1 jt rupiah, maka seharusnya zakatnya hanya 25 ribu jika dihitung 2,5%. Akan tetapi Andrian tidak mau berzakat sekecil itu, beliau sisihkan 10% s/d 20 % alias, sedekah yang dikeluarkan sebesar 100 ribu atau bahkan 200 ribu.
Pada saat Andrian menjadi seorang sales, gajinya naik jadi 1,5 juta rupiah. Beliau tetap mengeluarkan sedekah 10% s/d 20%. Apa yang beliau rasakan pada saat sedekah beliau tunaikan sebesar itu, amazing hasil akhirnya beda. Andrian bisa closing 3x lipat dibading dengan teman2 lainnya sesame sales. Dan itu pastinya mempengaruhi catatan manajemen karena akan ada bonus dalam setiap penjualan properti.
Andrian disibukkan dengan aktifitas sosial dan berderma, beribadah serta berdoa kepada Allah. Allah pun terus mengadirkan rizi kepadanya, sehingga hari ini Andrian sudah bisa membeli rumah senilai 3 M dibilangan Kembangan. Bukan hanya itu, Andrian juga punya property dengan nilai milayaran rupiah.
Suatu hari beliau hadir membawa makanan serta jajanan ke Rumah Gemilang Indonesia, sebuah lembaga training kemandirian milik Al-Azhar Peduli Ummat. Andrian datang eserta keluarganya untuk merayakan syukuran atas anugerah dari Allah bisa beli mobil Pajero.
Mobil itu adalah mobil yang ditunjuknya saat masih jadi supir dulu diirngi doa dan kerja keras, akhirnya Allah hadirkan Pajero yang diidam-idamkan.
Maka dream pada saat sering naik bemo ternyata saat ini Allah hadirkan Pajero.
Subhanallah, inilah kisah Andrian yang tadinya mustahik sekarang jadi muzakki "From Bemo to Pajero".