Donasi dan Bayar Zakat di Metaverse, Emang Bisa?

Donasi dan Bayar Zakat di Metaverse, Emang Bisa?

Donasi dan Bayar Zakat di Metaverse, Emang Bisa?
Ilustrasi. (dokumentasi: Google)

Gara-gara Ghozali Everyday yang menjual foto wajahnya sebagai NFT (non-fungible token) di sebuah marketplace khusus bernama OpenSea dan meraup penjualan setara Rp.1,7 Miliar, masyarakat Indonesia mulai ramai membahas dunia virtual. Ditambah lagi pada akhir 2021 lalu Mark Zuckerberg secara terbuka menyebut Facebook mengubah nama korporasinya menjadi Meta dan akan mengembangkan Metaverse. Wah, ternyata dunia semacam Sword Art Online dan Ready Player One sudah di depan mata ya, Sobat.

Apa sih metaverse itu? Secara etimologis, metaverse berasal dari kata 'meta' yang berarti 'melampaui' dan 'verse' yang berarti 'alam semesta'. Sehingga metaverse dapat diartikan sebagai sebuah ruang berisi materi yang melampaui semua hal yang terlihat di dunia ini. (Detik.com)

Ternyata nih Sobat, istilah metaverse sudah dikenal sejak 1992. Yup sudah 20 tahun lalu, dan orang pertama yang menciptakan istilah metaverse itu adalah Neal Stephenson di dalam novelnya yang berjudul Snow Crash. Namun konsep-konsep yang mengarah ke dunia vitrual itu sendiri sudah banyak bermunculan di karya-karya fiksi sejak 1930an lho.

Zuckerberg menggambarkan Metaverse sebagai "dunia dalam dunia". Kita bisa merekonstruksi sebuah pesta digital yang bisa kita hadiri menggunakan avatar yang kita pilih sebagai perwujudan diri kita. Jika saat ini kita lazim melakukan rapat daring menggunakan Zoom, maka beberapa waktu lagi kita mungkin akan rapat di dalam Metaverse tanpa perlu hadir secara offline di ruang rapat resmi. Ini persis seperti teknologi yang Marshall McLuhan definisikan sebagai 'the extensions of man', bahwa teknologi akan menjadi media yang meng-ekstensi kehadiran manusia.

Lalu bagaimana di dunia filantropi dan zakat? Akankah Metaverse menjadi kolam pengumpulan donasi dan ziswaf (zakat, infak, sedekah, wakaf) kekinian yang bisa diprospek? Ternyata tren ini sudah disambut oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) lho.

Menurut Deputi Bidang Pengumpulan Baznas M. Arifin Purwakananta, seperti dikutip dari Republika, ada peluang besar dalam pengembangan dunia zakat lewat Metaverse ke depan. Baznas akan membuka gerai ziswaf di Metaverse yang berfungsi untuk mengenalkan zakat, melayani masyarakat tentang informasi zakat, dan juga mendorong masyarakat berzakat melalui dunia maya. Menyusul Laznas PPPA Daarul Qur'an juga saat ini kabarnya sedang menyiapkan gerai ziswaf Metaverse pertama mereka. Wah, semakin menarik ya Sobat.

Sementara Forum Zakat (FOZ) juga menyebutkan bahwa ada peluang lembaga zakat untuk masuk ke dunia Metaverse. "Lembaga-lembaga zakat mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan dalam aktivitas masyarakat terutama dalam penggunaan teknologi," ujar Ketua Umum FOZ Bambang Suherman.

Jadi gimana Sobat? Sudah siap-siap menyambut dunia Metaverse? Bagaimanapun Metaverse, Sobat Baik jangan lupa donasi dan bayar zakatnya di SedekahOnline.com ya. (mnx)